Minggu, 13 Juni 2010

Pengalaman dalam micro teaching


Perkembangan ilmu Pengetahuan dan tehnologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil tehnologi dalam proses belajar. Para pendidik dituntut agar mampu menggunakan media yang dapat disediakan oleh sekolah dan tidak tertutup kemungkinanan bahwa media tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Media merupakan alat, metode dan tehnik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pendidik dan peserta didikdalam proses pendidikandan pengajaran disekolah.Didalam proses belajar mengajar dilingkungan pendidikan diperlukan adanya mediaperencanaan yang baik.

Manfaat media dapat menarik peserta didik,bahan pelajaran lebih jelas, memudahkan pendidik dalam penyusunan metode belajar, sedangkan dilihat dari tujuan media perencanaan adalah agar dapat menentukan metode media pendidikan apa yang akan digunakan oleh pendidik dalam membimbing kegiatan belajar peserta didik,dapat menentukan media yang baik yang akan digunakan dan lebih mempermudah pendidik untuk menyampaikan materi kepada peserta didik agar lebih mudah dipahami. Ciri-ciri media yang paling utama adalah Media Pendidikan adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik dalam kelas maupun diluar kelas. Untuk jenis-jenis media dapat dikelompokkan menjadi media hasil tehnologi cetak, media hasil tehnologi audio visual,media hasil tehnologi berdasarkan computer dan media hasil tehnologi gabungan cetak dan computer.

Perencanaan media memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar guna memilih media dengan memperhatikan beberapa criteria diantaranya: ketepatan dengan tujuan pembelajaran, dukungan terhadap isi bahan pelajaran, kemudahan memperoleh media, ketrampilan pendidik dalam menggunakan media, ketersediaan waktu untuk menggunakan media dan taraf berpikir peserta didik.

baca selanjutnya ..

Pengertian Micro Teaching

PENGERTIAN MICRO TEACHING

Guru (tenaga pendidik) yang efektif adalah mereka yang berhasil membawa peserta didik mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam pendidikan. Keberhasilan pembelajaran yang efektif memuat dua tolok ukur yakni tercapainya tujuan dan hasil pembelajaran. Untuk mencapai tingkat efektifitas pembelajaran, Gadik harus menguasai berbagai ketrampilan dasar pembelajaran yang meliputi ketrampilan membuka dan menutup proses pembelajaran, ketrampilan menjelaskan, ketrampilan bertanya, ketrampilan menggunakan variasi, ketrampilan memberi penguatan, ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, ketrampilan mengelola kelas dan ketrampilan membimbing diskusi kecil.

Untuk dapat menguasai berbagai ketrampilan dasar pengajaran dan pembelajaran tersebut maka Gadik perlu berlatih satu demi satu ketrampilan tersebut agar mendalami makna dan strategi penggu-naannya

pada proses pembelajaran. Ketrampilan dasar mengajar dapat diperoleh melalui pembelajaran mikro atau micro teaching. Oleh karena itu pembelajaran mikro sangat diperlukan dalam bentuk peer teaching dengan harapan agar para gadik dapat sekaligus menjadi observer temannya sesama gadik, dengan harapan masing-masing gadik dapat saling memberikan koreksi dan masukan untuk memperbaiki kekurangan penguasaan ketram-pilan dasar dalam mengajar.

Pengajaran mikro telah dipraktikkan secara meluas dalam latihan keguruan di seluruh dunia sejak diperkenalkan di Stanford University oleh Dwight W. Allen, Robert Bush dan Kim Romney pada tahun 1950-an. Untuk dapat memahami micro teaching atau pembelajaran mikro bagi calon gadik, dikemukakan beberapa asumsi dasar yaitu:

1. Pada umumnya guru tidak dilahirkan tetapi dibentuk terlebih dahulu.

2. Keberhasilan seseorang menguasai hal-hal yang lebih kompleks ditentukan oleh keberhasilannya menguasai hal-hal yang lebih sederhana sifatnya. Dengan terlebih dahulu menguasai berbagai ketrampilan dasar mengajar, maka akan dapat dilaksanakan kegiatan mengajar secara keseluruhan yang bersifat kompleks.

3. Dengan menyederhanakan situasi latihan maka perhatian dapat dilakukan sepenuhnya kepada pembinaan ketrampilan tertentu yang merupakan komponen kegiatan mengajar.

4. Dalam latihan-latihan yang sangat terbatas, calon guru lebih mudah mengontrol tingkah lakunya jika dibandingkan dengan mengajar secara global yang bersifat kompleks.

5. Dengan penyederhanaan situasi latihan, diharapkan akan memudahkan observasi yang lebih sistematis, obyektif serta pencatatan yang lebih teliti. Hasil dari observasi ini diharapkan dapat digunakan sebagi balikan calon guru tentang kekurangan yang dilakukan dan segera diketahui yang selanjutnya akan diperbaiki pada kesempatan latihan berikutnya.

Merujuk pada beberapa asumsi dasar pengajaran mikro dapat dikemukakan beberapa pengertian pengajaran mikro sebagai berikut:

1. Pengajaran mikro dirumuskan sebagai pengajaran dalam skala kecil atau mikro yang dirancang untuk mengembangkan ketrampilan baru dan memperbaiki ketrampilan yang lama.

2. Pengajaran mikro adalah meto-de latihan yang dirancang sedemikian rupa dengan jalan mengisolasi bagian-bagian komponen dari proses pengajaran sehingga calon gadik dapat menguasai ketrampilan satu per satu dalam situasi mengajar yang disederhanakan.

3. Micro teaching is effective method of learning to teach, oleh sebab itu micro teaching sama dengan teaching to teach dan atau learning to teach.

4. Mengikut Micheel J Wallace pengajaran mikro merupakan pengajaran yang disederhana-kan. Situasi pengajaran


baca selanjutnya ..

Penggunaan Micro Teaching


A. Konsep Pengajaran Mikro
Pengajaran mikro digunakan untuk memperihalkan teknik pengajaran untuk membolehkan pelatih atau pelajar menguasai, melatih atau memurnikan kemahiran pengajaran dalam situasi yang dikurangkan dari segi kesukarannya. Maka dalam melaksanakan pengajaran mikro bilangan pelajar dan peruntukan masa dikurangkan.

B. Pelaksanaan Pengajaran Mikro
1. Dalam melaksanakan pengajaran mikro pelajar membina satu rancangan mengajar yang singkat 5 – 20 minit berdasarkan bidang kepakarannya , membuat objektif spesifik dan mengajarnya kepada sebilangan kecil pelajar lain.
2. Setelah pengajaran telah dilaksanakan satu penilaian atau pencerapan dilakukan untuk mengesan kelemahan Pencerapan hendaklah dilaksanakan oleh pensyarah atau penyelia, rakan-rakan dan kendiri.
3. Seterusnya satu perancangan semula perlu dilaksanakan untuk tujuan penambahbaikan. Pengajaran mikro merupakan satu kitaran atau satu pusingan

C. Ketrampilan-Ketrampilan dalam Pengajaran Mikro
1. Ketrampilan Membuka Pelajaran
a. Ada bahan apersepsi (Herbart “Apersepsi: membangkitkan minat dan perhatian”)
b. Bahan apersepsi yang sesuai dengan bahan inti
c. Mendapat respon siswa
2. Penguasaan Bahan Pelajaran
a. Bahan yang disampaikan benar (tidak ada yang menyimpang)
b. Penyampaiannya lancar (tidak tersendat-sendat)
c. Sesuai dengan bahan inti
d. Penyampaiannya sistematis
e. Pembahasannya jelas
3. Penguasaan Metode
a. Menggunakan lebih dari tiga metode mengajar
b. Metode mengajar relevan dengan bahan/ materi pelajaran
c. Penggunaan metode secara sistematis
4. Ketrampilan Menjelaskan
a. Menyajikan informasi diorganisasi secara sistematis
b. Memberikan contoh yang lebih memperjelas tingkat pemahaman siswa.
c. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
d. Adanya umpan balik.
5. Penguasaan Kelas
a. Menciptakan kondisi optimal terjadinya PBM
b. Memberikan kehangatan dan keantusiasan
c. Menyampaikan bahan yang menantang
6. Kemampuan Menggunakan Alat/Media
a. Menggunakan Alat/ media dengan tepat
b. Alat/ media yang digunakan dapat membantu pemahaman murid
c. Alat/ media sesuai dengan Indikataor hasil belajar yang telah dirumuskan
d. Jenis alat/ media lebih dari satu (bervariasi).
7. Interaksi dalam Proses Belajar Mengajar yang Komunikatif
a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif
b. Interaksi sesuai dengan indikator hasil belajar yang dirumuskan
c. Sebagian besar/ semua siswa terlibat dalam interaksi.
8. Ketrampilan Memberi Penguatan
a. Jenis penguatan bervariasi
b. Penguatan diberikan pada waktu yang tepat
c. Sebagian besar atau semua perbuatan baik diberi penguatan
d. Cara memberikannya wajar (tidak berlebihan).
9. Kemampuan Mengevaluasi
a. Jenis evaluasi sesuai dengan kegiatan belajar yang telah diberikan
b. Sesuai dengan tujuan pembelajaran
c. Sesuai dengan bahan pelajaran
d. Evaluasi yang diberikan tepat untuk menguji penguasaan siswa terhadap topik yang telah dibahas
10. Kemampuan Menutup Pelajaran
a. Menyimpulkan
b. Kesimpulan mencakup seluruh pelajaran pada saat itu
c. Kesimpulan dibuat bersama-sama (guru dan siswa)
d. Memberikan Motivasi dan Nasehat-nasehat
e. Memberikan tugas

D. Sikap Mengajar
1. Tidak membelakangi siswa
2. Selalu menatap siswa (memperhatikan) secara menyeluruh
3. Disiplin kelas
4. Cara mengajukan pertanyaan kepada siswa
5. Cara menjawab pertanyaan siswa
6. Antusias dan percaya diri


baca selanjutnya ..