Minggu, 13 Juni 2010

Pengertian Micro Teaching

PENGERTIAN MICRO TEACHING

Guru (tenaga pendidik) yang efektif adalah mereka yang berhasil membawa peserta didik mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam pendidikan. Keberhasilan pembelajaran yang efektif memuat dua tolok ukur yakni tercapainya tujuan dan hasil pembelajaran. Untuk mencapai tingkat efektifitas pembelajaran, Gadik harus menguasai berbagai ketrampilan dasar pembelajaran yang meliputi ketrampilan membuka dan menutup proses pembelajaran, ketrampilan menjelaskan, ketrampilan bertanya, ketrampilan menggunakan variasi, ketrampilan memberi penguatan, ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, ketrampilan mengelola kelas dan ketrampilan membimbing diskusi kecil.

Untuk dapat menguasai berbagai ketrampilan dasar pengajaran dan pembelajaran tersebut maka Gadik perlu berlatih satu demi satu ketrampilan tersebut agar mendalami makna dan strategi penggu-naannya

pada proses pembelajaran. Ketrampilan dasar mengajar dapat diperoleh melalui pembelajaran mikro atau micro teaching. Oleh karena itu pembelajaran mikro sangat diperlukan dalam bentuk peer teaching dengan harapan agar para gadik dapat sekaligus menjadi observer temannya sesama gadik, dengan harapan masing-masing gadik dapat saling memberikan koreksi dan masukan untuk memperbaiki kekurangan penguasaan ketram-pilan dasar dalam mengajar.

Pengajaran mikro telah dipraktikkan secara meluas dalam latihan keguruan di seluruh dunia sejak diperkenalkan di Stanford University oleh Dwight W. Allen, Robert Bush dan Kim Romney pada tahun 1950-an. Untuk dapat memahami micro teaching atau pembelajaran mikro bagi calon gadik, dikemukakan beberapa asumsi dasar yaitu:

1. Pada umumnya guru tidak dilahirkan tetapi dibentuk terlebih dahulu.

2. Keberhasilan seseorang menguasai hal-hal yang lebih kompleks ditentukan oleh keberhasilannya menguasai hal-hal yang lebih sederhana sifatnya. Dengan terlebih dahulu menguasai berbagai ketrampilan dasar mengajar, maka akan dapat dilaksanakan kegiatan mengajar secara keseluruhan yang bersifat kompleks.

3. Dengan menyederhanakan situasi latihan maka perhatian dapat dilakukan sepenuhnya kepada pembinaan ketrampilan tertentu yang merupakan komponen kegiatan mengajar.

4. Dalam latihan-latihan yang sangat terbatas, calon guru lebih mudah mengontrol tingkah lakunya jika dibandingkan dengan mengajar secara global yang bersifat kompleks.

5. Dengan penyederhanaan situasi latihan, diharapkan akan memudahkan observasi yang lebih sistematis, obyektif serta pencatatan yang lebih teliti. Hasil dari observasi ini diharapkan dapat digunakan sebagi balikan calon guru tentang kekurangan yang dilakukan dan segera diketahui yang selanjutnya akan diperbaiki pada kesempatan latihan berikutnya.

Merujuk pada beberapa asumsi dasar pengajaran mikro dapat dikemukakan beberapa pengertian pengajaran mikro sebagai berikut:

1. Pengajaran mikro dirumuskan sebagai pengajaran dalam skala kecil atau mikro yang dirancang untuk mengembangkan ketrampilan baru dan memperbaiki ketrampilan yang lama.

2. Pengajaran mikro adalah meto-de latihan yang dirancang sedemikian rupa dengan jalan mengisolasi bagian-bagian komponen dari proses pengajaran sehingga calon gadik dapat menguasai ketrampilan satu per satu dalam situasi mengajar yang disederhanakan.

3. Micro teaching is effective method of learning to teach, oleh sebab itu micro teaching sama dengan teaching to teach dan atau learning to teach.

4. Mengikut Micheel J Wallace pengajaran mikro merupakan pengajaran yang disederhana-kan. Situasi pengajaran


Tidak ada komentar:

Posting Komentar